20 September 2009

Hegemoni Media AS Tengah Menemui Ajal, Kepercayaan Publik Mulai Surut


Washington – Media-media pemberitaan Amerika Serikat harus siap menghadapi ajalnya. Pasalnya, kepercayaan publik terhadap liputan media-media negeri Paman Sam ini sudah semakin terkikis. Semakin banyak warga AS yang meyakini bahwa liputan pemberitaan media AS jauh dari akurat dan bias.

Kesimpulan tersebut ditunjukkan dalam sebuah studi penelitian yang dirilis pada hari Senin (14/9) lalu.

Hanya 29 % dari 1.506 orang dewasa yang disurvei oleh Pew Research Center antara tanggal 22 hingga 26 Juli yang mengatakan bahwa organisasi pemberitaan AS tidak melenceng.

63 % mengatakan bahwa pemberitaan yang dipublikasikan seringkali tidak akurat. Angka tersebut meningkat dari 34 % yang tercatat pada studi tahun 1985.

Menurut Pew, 60 % dari para responden mengatakan bahwa pers AS cenderung bias. Angka tersebut naik dari 45 % yang tercatat pada tahun 1985. Hanya 26 % yang mengatakan bahwa organisasi pemberitaan AS tidak bias.

74 % responden mengatakan bahwa organisasi pemberitaan cenderung bersikap berat sebelah dalam berbagai isu politik dan sosial. Hanya 18 % yang mengatakan bahwa pemberitaan media AS berimbang.

Pew mengatakan bahwa kaum Republikan cenderung lebih kritis terhadap pemberitaan media dibandingkan dengan Demokrat, meski sikap negatif terhadap media AS juga meningkat di kalangan Demokrat.

59 % responden dari kubu Demokrat mengatakan bahwa organisasi pemberitaan AS sering meliput berita dengan tidak akurat, naik dari 43 % pada dua tahun lalu.

2/3 responden Demokrat mengatakan bahwa pers cenderung memihak dan tidak memberitakan secara seimbang. Naik dari angka 54 % yang tercatat pada tahun 2007.

Hanya 20 % responden yang mengatakan bahwa organisasi pemberitaan AS independen, dan hanya 21 % yang mengatakan bahwa organisasi pemberitaan AS bersedia mengakui kesalahan mereka.

Jajak pendapat tersebut menungkapkan bahwa televisi masih merupakan sumber berita yang paling dominan bagi publik, 71 % responden mengatakan bahwa mereka mengetahui sebagian besar berita nasional dan internasional dari televisi.

42 % responden mengatakan bahwa mereka mendapatkan berita dari internet, dan 33 % mengatakan bahwa mereka memilih surat kabar. 59 % menyatakan bahwa organisasi pemberitaan AS “amat profesional”, turun drastis dari 66 % pada dua tahun lalu, dan 72 % pada tahun 1985.

62 % dari para responden mengatakan bahwa organisasi pemberitaan bersikap adil terhadap pemerintahan Obama, sementara 23 % mengatakan bahwa liputan media tidak adil.

40 % responden mengatakan bahwa jaringan pemberitaan kabel AS - CNN, Fox News dan MSNBC – menjadi sumber utama mereka untuk memperoleh informasi dalam dan luar negeri. 22 % mengatakan bahwa mereka mengandalkan CNN, 19 % memilih Fox dan enam % memilih MSNBC.

72 % pemilih Republik memandang Fox News dengan positif, berbanding terbalik dengan kubu Demokrat yang hanya mencatatkan angka 43 %.

Para responden dari kedua partai terbelah dalam menyikapi New York Times. Republik memandang Times secara negatif dengan selisih 31 hingga 16 %, sementara Demokrat memandang Times dengan positif dengan selisih 39 hingga 8 %.

68 % responden mengatakan bahwa adalah sebuah kehilangan besar jika koran-koran besar seperti Times, USA Today dan Wall Street Journal berhenti diterbitkan. Jajak pendapat tersebut menggunakan margin kesalahan 3 %. (arrahmah.com)