19 October 2009

Keyakinan dan Praktek Ritual Zionis Yahudi


Di antara episode-episode yang sangat berkesan dan terkenal dari drama “Pedagang Senjata” karya Shakeshpeare adalah sebuah episode yang di dalamnya menampilkan “seorang pedagang Yahudi di Venesia (Italia), pada satu waktu dia melakukan pertaruhan terhadap daging seorang bocah Kristen, yaitu dengan memotong bagian tubuh bocah yang sudah disepakati.”

Bagian episode ini dilarang sama sekali untuk ditayangkan di negara-negara Eropa. Karena menampilkan gambar yang membuat badan merinding serta menjelaskan tentang permusuhan antara orang-orang Yahudi dan Kristen, serta banyak ritual-ritual Yahudi, khususnya adalah penghalalan darah orang-orang non Yahudi.

Ungkapan dari syariat mereka:

“Orang-orang yang tidak mengimani ajaran-ajaran agama Yahudi dan syariat Yahudi, harus kita persembahkan sebagai korban untuk Tuhan kita yang agung.”

“Ketika kamu mendekati suatu kota untuk kau perangi maka ajaklah untuk damai. Kalau (warga) kota menjawab ajakan damai dan kota dibuka untukmu, maka semua bangsa yang ada di dalamnya menjadi milikmu untuk kau tundukan dan kau perbudak untukmu. Kalau (kota itu) tidak menyerahkan diri kepadamu, bahkan melakukan perang denganmu maka kepunglah. Apabila Tuhanmu mendorongnya ke tanganmu maka bunuhlah semua laki-laki dengan mata pedang. Sedangkan kaum wanita, anak-anak, binatang ternak dan semua yang ada di dalam kota, semua rampasannya jadikanlah rampasan untuk dirimu. Makanlah rampasan musuh-musuhmu yang diberikan Tuhan-mu untukmu.”


Bagaimana mereka menumpahkan darah?

Orang-orang Yahudi memiliki banyak cara dalam menumpahkan darah korbannya:

Yang pertama dengan menggunakan tong berjarum.

Yaitu subuah tong yang pas dengan tubuh korban yang di seluruh sisinya dipasang jarum tajam yang menusuk tubuh korban saat diletakan di dalam tong agar darah mengalir secara perlahan dari seluruh bagian tubuh korban, yang disertai dengan penderitaan yang teramat sangat sehingga menimbulkan sensasi kenikmatan bagi orang-orang Yahudi yang menyaksikan darah mengucur dari tubuh korban kemudian mengalir dari bawah tong ke bejana yang sudah disiapkan untuk menampung darah.

Cara kedua dengan penyembelihan dan pembersihan.

Cara ini dilakukan dengan menyembelih korban sebagaimana menyembelih kambing dan darahnya dibersihkan dalam wadah, atau memotong pembuluh-pembuluh korban agar darah mengucur keluar dan dikumpulkan dalam wadah yang kemudian diserahkan kepada Hakom (Rabbi) yang melakukan persiapan jamuan suci yang berlumuran dengan darah untuk mendapatkan ridha dari tuhan Yahudi yang haus akan pertumpahan darah. Tidak ada kebahagiaan bagi Yahudi dalam hari-hari raya mereka apabila tidak memakan jamuan yang berlumuran darah (orang) non Yahudi. Yahudi masa lalu mengutamakan darah (orang) Kristen karena kedengkian keagamaan yang mereka sembunyikan terhadap agama dan orang-orang Kristen, (korban) selanjutnya setelah itu adalah kaum muslimin.


Kisah kejahatan yang terkenal:

Dari Polandia, korban bernama Agnes Horoza berusia 19 tahun. Gambar menjelaskan sebagian simbol-simbol Yahudi. Kemudian disusul penangkapan orang-orang Yahudi yang dituduh melakukan kejahatan ini.

Dari Italia, orang-orang Yahudi menyembelih seorang bocah untuk ditumpahkan darahnya.

Di Mesir. Seorang lelaki Yahudi pergi dari Kairo ke kota Bur Sa’ed. Selanjutnya dia menyewa tempat di sebelah barat kota. Berkali-kali mendatangi seorang penjual Yunani di daerah yang sama. Sampai suatu hari dia datang bersama seorang bocah kecil berusia 8 tahun. Orang Yahudi ini kemudian minum arak dan memaksa si bocah meminumnya hingga menarik perhatian orang Yunani tersebut.

Pada hari selanjutnya, ditemukan jasad bocah tersebut dicincang secara biadab, tenggorokannya diputus. Peristiwa itu membuat geger warga di Mesir kala itu.

Di Suriah, ditemukan mayat seorang wanita kristen, disembelih, tubuhnya kehabisa darah. Pelaku kejahatan ini adalah seorang Yahudi “Revol Ankuta” yang dituduh melakukan penyembelihan. Dia mengambil darah korban untuk digunakan dalam hari raya Pesakh (Paskah).

Di Libanon, orang-orang Yahudi menyembelih korban Fathullah al Shaigh. Mereka mengambil darah korban untuk digunakan dalam perayaan hari raya Pesakh.

Di negeri Syam, seorang wanita Yahudi “Banud” murtad dari agamanya setelah melihat dengan mata kepalanya sendiri kejahatan-kejahatan Yahudi yang mengerikan. Mereka membunuh anak-anak tidak berdosa demi mengambil darah mereka untuk dicampur dalam jamuan hari raya Pesakh. Dia pun masuk Kristen menjadi biarawati dan meninggal dunia dengan nama “Katrina”. Dia meninggalkan memori (catatan) yang sangat berbahaya tentang kejahatan-kejahatan Yahudi dan kehausan mereka untuk menumpahkan darah. Dalam memorinya dia menyebutkan peristiwa-peristiwa yang dia saksikan sendiri!!

Di Inggris, ditemukan mayat seorang bocah berusia 12 tahun terbunuh dan berlumuran darah akibat banyak luka ditubuhnya. Saat itu bertepatan dengan hari raya (jamuan) Pesakh Yahudi. Hal itu tidak membuat ragu lagi bagi warga Inggris bahwa pembunuh bocah tersebut orang-orang Yahudi. Akhirnya berhasil dibekuk para pelaku kejahatan ini yang kesemuanya ternyata adalah orang Yahudi! Ini merupakan persoalan yang pertama kali terungkap dan catatannya masih tersimpan di keuskupan Inggris!!

Di ibukota London telah ditemukan jasad seorang bocah di sebuah pemakaman suci. Pada tubuh korban tidak ditemukan setetes darahpun yang telah dikuras dengan luka khusus.

Orang Yahudi menculik bocah lain dari Lincoln. Dan itu terjadi pada hari raya jamuan suci Pesakh. Mereka menyiksa korban, menyalib dan menguras darahnya. Ayah korban menemukan jasad anaknya di sumur dekat rumah orang Yahudi. Saat dilakukan penyidikan, sang Yahudi mengakui terlibat dalam kejahatan ini. Sebanyak 91 orang Yahudi diajukan ke pengadilan dan 18 di antaranya dijatuhi hukuman mati!!

Kejahatan orang Yahudi di Inggris terus berlanjut hingga tahun 1290 ketika orang-orang Yahudi menyembelih Oxford, seorang bocah Kristen, dan diambil darahnya. Kejahatan ini membuat raja Edward I mengeluarkan perintahnya yang sangat bersejarah tentang pengusiran orang-orang Yahudi dari Inggris!!

Di Perancis, seorang remaja Kristen dijual kepada Yahudi pada tahun 1192. Orang-orang Yahudi kemudian menyembelih dan menampung darahnya. Saat pengadilan di gelar, raja Philip Agustus menghadiri langsung pesidangan dan memerintahkan orang-orang Yahudi yang melakukan kejahatan ini agar dibakar mati!!

Di Jerman, orang Yahudi menculik seorang bocah berusia 3 tahun kemudian membunuh korban setelah diambil darahnya. Pelaku kejahatan ini dijatuhi hukuman mati dengan dibakar!!

Di Spanyol, salah seorang Yahudi memberikan pengakuan atas teman-temannya dan orang-orang yang ikut dengannya dalam menyembelih salah seorang bocah dan mengambil darahnya. Dalam kasus ini, sebanyak 8 orang Yahudi dijatuhi hukuman mati. Kasus inilah yang menjadi penyebab dikeluarkannya keputusan pengusiran orang-orang Yahudi dari Spanyol pada tahun 1490!!

Di Swiss tahun 1287, tepatnya di Berne, orang-orang Yahudi menyembelih seorang bocah bernama Rudolf di rumah orang Yahudi kaya raya di kota Berne. Orang-orang Yahudi mengakui kejahatan mereka dan banyak dari mereka yang dihukum mati. Kota Berne membuat patung yang menggambarkan orang Yahudi tengah makan seorang bocah kecil, patung ini dipasang di kampung Yahudi guna mengingatkan mereka atas kejahatan buas yang mereka lakukan!!

Di Austria tahun 1462, di daerah Insbirk, seorang bocah Kristen dijual kepada orang Yahudi lalu mereka menyembelihnya di atas batu di dalam gua. Darah korban digunakan untuk merayakan hari raya Pesakh. Setelah kejadian itu, pihak pemerintah mengeluarkan sejumlah keputusan yang mewajibkan orang-orang Yahudi mengikatkan tali berwarna kuning di lengan kiri mereka guna membedakan mereka dengan orang-orang Swis agar untuk menghindari kejahatan mereka!!

Di Italia tahun 1475, seorang bocah berusia 3 tahun bernama Simon dinyatakan hilang. Ketika semua mata (kecurigaan) diarahkan ke orang-orang Yahudi, mereka menghadirkan mayat bocah dari selokan guna menjauhkan tuduhan. Setelah dilakukan penyelidikan terbukti bahwa korban tidak mati karena tenggelam, namun karena kehabisan darah yang dikeluarkan melalui luka di bagian leher, pergelangan tangan dan kaki. Orang-orang Yahudi mengakui atas kejahatan tersebut. Mereka berdalih sangat membutuhkan darah untuk menyempurnakan ritual agama mereka serta untuk membuat adonan roti hari raya mereka dengan darah manusia dan anggur. Sebanyak 7 orang Yahudi dijatuhi hukuman mati dalam kasus ini!!

Di Hongaria, orang-orang Yahudi menculik seorang gadis remaja Kristen berusia 14 tahun. Seorang bocah perempuan Yahudi mengakui dirinya menyaksikan ibunya mengundang anak perempuan Kristen ke rumahnya. Selanjutnya korban digiring sejumlah orang Yahudi ke Sinagog. Seorang anak laki-laki Yahudi mengakui, dia menyaksikan aksi penyembelihan korban dan pengumpulan darah dalam wadah besar. Sejumlah orang Yahudi mengakui ikut terlibat dalam aksi pembunuhan ini guna merayakan hari raya Yahudi Pesakh. Sebanyak 15 orang Yahudi diajukan ke pengadilan, dan ini menjadi pengadilan bersejarah di Hongaria. Namun kekuatan dana (sogok) Yahudi telah menghancurkan kebenaran dalam kejahatan ini dan pengadilan membebaskan orang-orang Yahudi dari tuduhan pembunuhan. Meskipun semua bukti tuduhan menunjuk kepada keikutsertaan mereka dalam aksi kejahatan ini. Kejahatan ini menimbulkan situasi anti Yahudi yang menyebar di seluruh Eropa!!

Di Rusia, bertepatan dengan hari raya jamuan suci Yahudi, hilang seorang anak laki-laki berusia delapan setengah tahun. Seminggu kemudian, jasad korban ditemukan di sebuah rawa dekat kota. Saat dilakukan otopsi terhadap korban ditemukan banyak luka dari jarum tajam di seluruh tubuhnya, namun tidak ditemukan bekas darah setetespun di tubuhnya. Karena korban telah dimandikan sebelum dikenakan bajunya kembali. 3 orang wanita Yahudi mengakui sebagai pelaku kejahatan tersebut!!

Di Turki, di pulau Rudes, bertepatan dengan hari raya Yahudi Purim, seorang anak laki-laki Yunani dinyatakan hilang. Sebelumnya bocah ini terlihat memasuki kampung Yahudi di pulau tersebut. Ketika orang-orang Yunani marah dan meminta dilakukan pencarian terhadap bocah tersebut, hakim Turki Yosef Pasha terpaksa mengepung perkampungan Yahudi dan menahan para pemimpin Yahudi. Jurnal Ma’arev cetakan tahun 1905 jilid 10 halaman 410 mengakui melalui tokoh milyuner Yahudi, pejabat pemerintah Turki Utsmani kala itu berhasil disogok. Dan demikianlah kekuatan uang Yahudi telah berhasil menghancurkan kebenaran dalam kejahatan ini. (seto)

*) Artikel ini ditulis oleh Prof. Dr. Mustafa Regev di harian al Syarq Qatar pada edisi 2 Agustus 2006. (arrahmah.com)