09 October 2009

Sekilas Tentang Densus 88 Anti Teror Mabes Polri

Berdasarkan Surat Keputusan Kapolri No. Pol. : Skep/756/X/2005, tentang Pengesahan Pemakaian Logo Densus 88 Anti Teror, tanggal 18 Oktober 2005, maka berikut ini adalah Logo Densus 88 Anti Teror. Logo dapat dideskripsikan sebagai berikut: Berupa desain lingkaran dengan garis warna hitam dengan tulisan “Detasemen Khusus 88 Anti Teror” dengan latar belakang warna merah marun dan di tengah-tengah lingkaran terdapat gambar burung hantu warna hitam dan abu-abu dengan latar belakang warna kuning terang.


Logo Burung Hantu

Burung hantu berwajah serius dengan mata yang besar. Ini membantunya mencari makanan dalam kegelapan. Paruhnya yang bengkok ke bawah dan tajam mirip kait berguna untuk mengoyak daging. Burung hantu juga mempunyai bulu-bulu jambul yang lembut. Burung hantu jantan dan betina sekilas terlihat serupa, hanya burung hantu betina biasanya 25 persen lebih besar dari si jantan.

Burung hantu merujuk pada spesies burung “Nocturnal” (aktif waktu malam) dan mempunyai bentuk muka yang berbeda dengan burung biasa. Muka burung hantu berbentuk rata seperti muka manusia dengan kedua belah matanya menghadap ke depan. Burung hantu juga mempunyai paruh bengkok kebawah yang tajam, dan mempunyai bulu jambul yang lembut.

Burung hantu adalah burung yang tidur di siang hari dan bangun pada malam hari. Suaranya tidak semerdu burung kicauan. Suaranya terdengar melengking kadang-kadang bersiul dan berteriak. Lain waktu malah tidak terdengar. Burung hantu bekerja mencari mangsa pada malam hari. Karena sering berburu dimalam hari, burung hantu dilengkapi dengan sistem pendengaran yang sangat baik. Telinga terletak di dekat mata dan dilingkupi oleh wajah yang lebar. Wajah yang lebar ini berfungsi seperti radar menangkap suara yang menyalurkan gelombang suara melaui otot-otot wajah ke telinga. Daya penglihatannya dan pendengarannya pada malam hari sangat tajam, mampu mendengar cicitan tikus pada jarak 500 m. Cakarnya yang tajam akan keluar memanjang saat menyerang sehingga meningkatkan keberhasilan serangan.

Seperti burung lainnya, burung hantu berkembang biak dengan cara bertelur. Telurnya mempunyai cangkang yang keras dan dierami di dalam sarang yang diasuh oleh induk betina. Burung hantu sangat membatasi daerah teritorinya. Jika ada penyusup masuk, apalagi sampai ke tempat penyimpanan makanan, maka si burung hantu bisa langsung membunuhnya.

Burung hantu tidak pernah membuat sarangnya sendiri. Mereka lebih sering memakai sarang yang sudah jadi, karena mereka malas membuatnya sendiri. Meskipun begitu, burung hantu tetap bertanggung-jawab memberi makan anak-anaknya, dengan membawa pulang hasil perburuannya. Tapi sayangnya, si induk sering kurang sabar saat mengerami telur-telurnya, sehingga si anak paling terakhir sering tidak kebagian jatah makanan.

Burung hantu adalah binatang pemangsa yang efisien karena dilengkapi perlengkapan yang memadai sebagai predator. Matanya yang terletak dibagian depan memberi kesan burung ini pandangan “menyatu” yang hebat. Dimana seekor burung hantu mempunyai kemampuan penglihatan secara binokuler (melihat sebuah obyek dengan kedua mata secara bersamaan), sehingga burung hantu dapat melihat obyek secara tiga dimensi dengan wilayah penglihatan 110 derajat, 70 derajat diantaranya dapat dilihat secara binokuler. Namun ia bisa memutar kepalanya 270 derajat sehingga bisa melihat ke belakang dengan mudah.

Burung hantu juga dilengkapi sepasang sayap yang cukup spesial karena mampu meredam gerakan udara yang membuatnya tidak bersuara saat terbang dan menangkap mangsanya dengan kejutan. Itu juga membuatnya mampu mendengar pergerakan buruannya dengan jelas sambil terbang.

Semuanya itu membuat Burung Hantu memiliki kemampuan berburu yang sangat tinggi, tangkas, cekatan dan disamping menyambar juga mengejar mangsanya di atas tanah. Mengkonsumsi tikus lebih banyak 2-3 ekor per hari namun daya membunuh lebih dari yang dimakannya.

Selain itu, burung hantu ternyata merupakan sahabat petani. Ia sering dimanfaatkan petani sebagai pemberantas hama tikus yang efektif di sawah. Kehebatan dan efektivitasnya sebagai pengendali tikus, baik di lahan pertanian maupun perkebunan, sudah teruji di lapangan. Sepasang burung hantu mampu mengendalikan hama tikus pada lahan seluas 5-10 hektare.


Filosofi

Burung hantu dengan kemampuan penglihatan yang tajam, pendengaran yang kuat karena “radar” yang ada pada wajahnya, kemampuan bergerak tanpa bersuara di malam hari, dan kecepatan terbang yang tinggi akan memburu tikus (yang dimanapun selalu mengganggu dan merusak) kemanapun bersembunyi secara cepat dan akurat. Kemampuan burung hantu tersebut dapat melambangkan penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi serta dapat bergerak dengan sangat rahasia digunakan sebagai logo Detasemen Khusus 88 Anti Teror.

Arti angka 88 pada tulisan Detasemen Khusus 88 ini menyerupai dua buah borgol. Angka 88 merupakan representasi dari korban peristiwa bom Bali pada tahun 2002 dari warga asing yang mengalami korban terbanyak yaitu Australia.

Makna “88″ berikutnya adalah, angka “88″ tidak terputus dan terus menyambung. Ini artinya bahwa pekerjaan Detasemen 88 Antiteror ini terus berlangsung dan tidak kenal berhenti. Angka “88″ juga menyerupai borgol yang maknanya polisi serius menangani kasus ini.

Untuk dapat segera mengungkap kasus bom Bali, Kepala Kepolisian Republik Indonesia membentuk satuan tugas yang anggota-angotanya dipilih dari polisi-polisi terbaik dari seluruh Indonesia. Tugas pokok satuan tugas yang baru dibentuk adalah untuk dapat segera mengungkap kasus pengeboman, menangkap pelaku dan membongkar jaringan teroris yang ada di belakangnya. Cara kerja satuan tugas tersebut agar lebih efektif, maka diberi keleluasaan untuk memotong segala bentuk hambatan birokratis di lingkungan Polri.



Persenjataan Densus 88

Satuan pasukan khusus baru Polri ini dilengkapi dengan persenjataan dan kendaraan tempur buatan Amerika, seperti senapan serbu Colt M4, senapan penembak jitu Armalite AR-10, dan shotgun Remington 870. Dikedepan satuan ini akan memiliki pesawat C-130 Hercules sendiri untuk meningkatkan mobilitasnya.