22 August 2010

Syaikh Abu Bakar Ba'asyir Nasehati Pimpinan MPR


Amir Jamaah Anshorut Tauhid Ustadz Abu Bakar Ba'asyir memberikan nasehat kepada lima pimpinan MPR tentang pengelolaan negara. Menurut Ba’asyir hendaknya negara ini dikelola berdasarkan Syariat Islam. Nasehat itu disampaikan oleh Ba'asyir di Pondok Pesantren Islam Al-Mukmin Ngruki, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah saat menerima rombongan pimpinan MPR yang diketuai oleh Taufik Kiemas, Kamis (29/4).

Selama dialog dengan pengasuh Ponpes Al Mukmin itu, Taufiq Kiemas didampingi empat Wakil Ketua MPR yakni Melani Leimana (Partai Demokrat), Hajriyanto Y. Thohari (Partai Golkar), Ahmad Farhan Hamid (unsur DPD), dan Lukman Hakim Saifuddin (PPP).

Usai bertemu dengan kelima pimpinan MPR itu, Ustadz Abu mengatakan dalam pertemuan yang dikatakannya hanya sebagai silaturahmi tersebut, ia memberi masukan kepada para pimpinan MPR dalam mengelola negara. Menurutnya hanya dengan cara yang sesuai dengan hukum Islam, negara ini akan selamat.

Menanggapi pertemuan antara pimpinan MPR dengan Ba’asyir itu, Farhan Hamid, selaku juru bicara pimpinan MPR, mengatakan para pimpinan MPR merasa sangat senang telah bertemu Ba'asyir yang merupakan salah seorang tokoh masyarakat. Nasihat yang disampaikan Ba’asyir akan ditampung sebagai masukan seorang warga negara sebagai bentuk perhatiannya.

"Ada beberapa buah pemikiran yang sejalan dan memang ada yang perlu dipikirkan kembali. Namun semua itu berupa masukan yang berharga. Yang pasti dari pertemuan ini terlihat bahwa Ustadz Ba'asyir sangat perhatian kepada bangsa dan negara," ujar wakil ketua dari unsur DPD tersebut.

Sedangkan wakil ketua dari Partai Golkar Hajriyanto Tohari memaparkan, dalam pertemuan tersebut kelima pimpinan MPR mendapat oleh-oleh dari Ba'asyir berupa sejumlah buku. Buku-buku tersebut berupa sikap-sikap dan pandangan-pandangan keagaman dalam menyoal akidah, tauhid maupun mengelola negara.

"Ini sebuah perkembangan, karena sudah dibukukan. Sebelumnya kan hanya disampaikan secara lisan sehingga mungkin lupa. Kalau dalam bentuk buku seperti ini akan mudah dipelajari dengan seksama berulang-ulang, terlepas kita setuju atau tidak," ujarnya.

Sementara Wakil Ketua MPR dari Partai PPP Lukman Hakim Saefudin mengatakan, "Ustadz Abu Bakar Ba'asyir ini komitmennya kuat sekali untuk bagaimana bangsa dan negara ini bisa lebih baik".

Selain itu, Abu Bakar Ba’asyir juga menyatakan tidak sefaham adanya kekerasan dengan cara pengeboman yang terjadi beberapa waktu lalu.

"Ustadz Ba’asyir tidak sepaham cara-cara yang dilakukan dengan kekerasan. Ini sekaligus ini menunjukkan kehadiran kita bahwa tidak benar tuduhan sebagian kalangan bahwa pesantren Al Mukmin Ngruki dan ustadz Abu Bakar Ba'asyir adalah teroris, karena tidak mungkin lembaga seperti MPR mengunjungi tokoh kharismatik seperti ini yang dituduh teroris" katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Ba'asyir juga menitipkan amplop berisi buku-buku untuk diserahkan kepada SBY dan istrinya. Dua amplop buku tersebut diserahkan kepada Taufiq Kiemas. Taufiq lalu menyerahkan dua amplop besar itu kepada Melani Leimena Suharli, wakil ketua MPR dari Partai Demokrat. Buku yang diberikan itu antara lain berjudul "Menghancurkan Demokrasi" dan "Nasihat Ulama Kepada Penguasa". (suara-islam.com)