Pamekasan - Mantan Amir Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) Ustadz Abubakar Ba’asyir (ABB) dilaporkan sering berdakwah di wilayah Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur.
"Sebelum akhirnya ditangkap tim Detasemen 88 Antiteror Mabes Polri di Banjar, Jawa Barat (9/8/2010), Ustadz Abu Bakar Ba'asyir memang sering datang ke Pamekasan untuk berdakwah ke sejumlah masjid," kata Kapolres Pamekasan, AKBP Mas Gunarso, Jumat (13/8).
Namun, kata Kapolres, selama melakukan kegiatan dakwah di Pamekasan, pimpinan Pesantren Al-Mukmin, Ngruki, Sukoharjo, Solo, itu tidak terpantau menyimpang, melainkan murni untuk syiar Islam.
Ia mengemukakan sebenarnya kegiatan yang dilakukan Abubakar bukan hanya diketahui Polres Pamekasan, namun juga telah terpantau Polda Jatim dan Mabes Polri.
"Jadi, meski Abubakar Ba’asyir datang ke Pamekasan, sepengetahuan kami, tidak ada hal-hal yang menyimpang yang dilakukan. Namun kami tetap melakukan pemantauan secara intensif," katanya.
Ada beberapa lokasi di Pamekasan yang sering didatangi Abubakar Ba’asyir dalam kurun waktu 2008 hingga 2010 yakni salah satu pondok pesantren dan masjid di wilayah Kecamatan Kota, Pamekasan dan sejumlah masjid di wilayah utara Pamekasan.
Umumnya, dakwah yang disampaikan Abubakar ketika datang ke Pamekasan tentang pentingnya umat Islam melaksanakan aturan agama Islam (syariat) dan pentingnya berjihad guna melawan berbagai bentuk kezaliman.
Sejumlah aktivis Islam di kota "Gerbang Salam" Pamekasan itu menyatakan sebenarnya tidak ada hal-hal yang menyimpang dari pesan dakwah yang disampaikan ustadz Abubakar ketika datang ke Pamekasan.
"Makanya ketika Abubakar Ba’asyir ditangkap polisi dan disangka sebagai dalang terorisme, kami justru bertanya-tanya," kata aktivis Partai Bulan Bintang (PBB) di kota itu, Suli Faris. (republika.co.id)