(Anjing-Anjing Menggonggong Kafilah Tetap Berlalu)
Oleh: Syaikh Abu Muhammad Al-Maqdisi
Allah Subhanahu wa Ta’ala telah berfirman bahwa Dia akan menjamin kesuksesan, petunjuk, visi dan keberkahan bagi mereka yang telah memilih jalan jihad demi kemuliaan Allah semata. Para Mujahidin sejatinya adalah orang-orang yang memiliki pengetahuan dan kebijaksanaan dengan visi yang jelas. Maka sudah selayaknyalah setiap kita mencari jawaban yang benar kepada mereka, dikarenakan Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memberikan mereka hikmah sebagai buah dari Jihad yang mereka lakukan.
Para Mujahid sudah seharusnya mempelajari situasi dan kondisi sekitarnya sebagaimana ia telah mempelajari jihad. Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan kemampuan untuk melihat dan mendengar berkali-kali lipat dari masyarakat pada umumnya. Mujahidin tidak membutuhkan ulama-ulama yang bukan berasal dari jalan jihad. Bagi mereka para ulama tentu mereka yang lebih pintar dan memiliki pandangan yang jelas akan permasalahan jihad dan perlawanan. Kemampuan para ulama tersebut datang dari jihad dan medan pertempuran yakni tempat dimana setiap orang mencari kebenaran Allah semata dan tempat dimana diabaikannya segala godaan kehidupan. Oleh karena itu sedikit sekali mereka melakukan kesalahan disebabkan pengalamannya itu. Dan hanya para pemimpin dan ulama dari jalan inilah yang paling menghargai akan arti pentingnya jihad dan berbagai hasil keuntungannya.
Para Mujahid tidak membutuhkan petunjuk dari mereka yang hanya duduk-duduk dengan tenang. Ataupun pendapat dari orang-orang yang berada di bawah kaki para rezim penguasa dan tuan-tuan mereka yakni amerika dan dunia barat lainnya. Maupun dari orang-orang yang telah dikalahkan oleh budaya global dan tuduhan akan terorisme. Dan juga para wartawan tak bermoral, orang-orang sekuler, dan para intelektual yang berbicara kepada kita melalui channel-channel satelit atau melalui barisan paragraph dari artikel-artikel di koran-koran sekuler yang mereka miliki. Dimana setiap kali mujahidin melakukan aksi-aksi jihad yang heroik, mereka mulai menganalisis dan berbicara melalui sudut pandang mereka yang lemah, dan dengan serta-merta mereka menyalahkan dan menuduh Jihad.
Mereka mengatakan bahwa para mujahidin adalah kumpulan orang-orang yang bodoh, karena akibat dari aksi para mujahidin inilah Amerika akan menyerang Islam. Dan hanya akan menjadi alasan pembenaran bagi kejahatan-kejahatan Israel. Dan merekapun mengatakan bahwa orang-orang yang bergabung dan direkrut dalam Jihad ini adalah orang-orang yang memiliki pengetahuan dangkal yang menjadi korban dari tangan-tangan misterius yang dikontrol oleh gerakan Zionis atau berbagai teori konspirasi lainnya.
Ingatlah bahwa kalian masih tinggal di dunia yang fana ini ketika kalian telah menjual agama, kehormatan dan intregitasnya. Kalian telah mengingkari keyakinan agama kalian, kemudian malu akan apa yang menjadi hukum dan ajarannya. Tidak sampai disitu, kalianpun telah mengingkari Jihad. Dan kebanyakan dari kalian berharap untuk dapat menyingkirkan ayat-ayat Al-Qur’an yang berbicara tentang Jihad. Apa hak kalian untuk berbicara tentang jihad dan mengevaluasi hasilnya atau berbicara tentang kesyahidan dan para pahlawannya?. Apakah mungkin jika seorang ibu yang menduga bahwa dirinya akan kehilangan anaknya menjadi lebih nyata dan benar dihadapanmu dibandingkan dengan seorang ibu yang benar-benar telah kehilangan anaknya?.
Dengarkan wahai pengecut, para mujahid tidak memerlukan nasehat kalian yang telah tersungkur di bawah kaki-kaki kepalsuan budaya barat. Mereka pun tidak memerlukan analisis rendahan dan rusak di bawah sepatu-sepatu rezim dari kaki tangan tuan mereka di Washington, London, Paris dan Berlin. Lalu bagaimana kalian tetap teguh mengatakan ketika sebagian diantara kalian melindungi kepentingan tuan-tuan kalian yang berada di Gedung Putih, 10 Downing Street dan Istana Elsie, bahwa peperangan yang mereka sulut adalah bukan peperangan antara pasukan salib dengan Islam tetapi hanya sebuah peperangan terhadap teror yang telah merusak wajah Islam itu sendiri, namun disisi lain tuan-tuan kalian tidak menganggap demikian adanya. Malulah kalian wahai orang kerdil, apa yang kalian tahu?. Apakah kalian tidak pernah mendengar ketika mereka mengatakan bahwa ini adalah perang salib dan disusul dengan pendeklarasian perang terhadap keyakinan akan terorisme yaitu Islam, kata-kata tersebut telah berulang-ulang kali didengar dari jenderal-jenderal mereka yang menggambarkan kaum muslimin sebagai penyembah berhala dan setan. Dan telah pula diumumkan oleh lembaga-lembaga dan organisasi mereka, sebuah deklarasi perang terhadap Hijab yang mereka anggap sebagai bentuk teror yang menjadi ancaman terhadap sekulerisme. Sedangkan kalian lebih memilih untuk menutup telinga dan mata kalian dan mendesak dengan sangat agar menutup rapat kebenaran.
Para mujahidin tidak membutuhkan kalian, wahai para banci yang tidak berpendirian. Mereka tidak membutuhkan sebuah nasehat pun dari ulama-ulama bayaran. Mereka tidak memerlukan persetujuan kalian jika Jihad yang mereka lakukan sesuai dengan apa yang ada di benak kalian atau tidak. Tidak, mereka tidak butuh itu semua. Karena mereka telah memiliki kebijaksanaan dan visi yang mereka butuhkan. Matilah dengan kemarahan kalian, dan silahkan lanjutkan kritikan kalian. Karena kalian tidak akan dapat menghancurkan pendirian mereka, dan racun yang kalian tebarkan tidak akan memberikan efek apapun terhadap Jihad mereka, dan tak akan pernah bisa.
Sedangkan kalian wahai para mujahidin, jawaban terbaik yang bisa diberikan kepada mereka adalah dengan mengabaikannya dan tetap tegar di jalan Jihad serta tetap melanjutkan perlawanan dan pembunuhan terhadap setiap musuh-musuh Allah. Acuhkanlah pendapat mereka, anjing menggonggong kafilah tetap berlalu; karena mereka amat menikmati gonggongan mereka. Adapun gangguan mereka terhadap jihad bukanlah sesuatu yang baru, karena suku Quraish pun melakukannya terhadap Rosulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallama beserta pera pengikutnya. Mereka mencoba untuk menggunakan setiap kejadian dan sasaran yang dipilih oleh mujahidin sebagai alasan untuk memberikan pandangan negatif terhadap Jihad. Yakni dengan mencoba untuk membuat kaum muslimin terlihat jahat dan buas dengan menggoda mereka untuk membunuh, merampok dan menawan pada bulan-bulan yang diharamkan. Adapun kaum muslimin pada saat itu, menyadari dan tak pernah menyangkal akan hal tersebut. Mereka tidaklah membutuhkan pengajaran dari orang-orang kafir ataupun merasa terganggu akibat dari kritikan mereka. Karena apa yang tetap orang-orang kafir itu lakukan terhadap Allah adalah lebih besar kejahatannya daripada melakukan peperangan pada bulan yang diharamkan. Maka kaum muslimin tidak pernah merasa terganggu dengan kritikan tersebut karena mereka telah mengetahui bahwa kritikan tersebut telah dirancang sebelumnya oleh orang-orang kafir, hal itu tidak lain dikarenakan mereka telah melakukan, merencanakan dan menegaskan akan kejahatan terhadap kaum muslimin.
Oleh karena itu, para mujahidin sudah selayaknya tidak terganggu dari berbagai permasalahan yang disebabkan oleh musuh-musuh Jihad mereka, yakni orang-orang yang mengkritisi berbagai target dan penempatan waktu oprasi mereka, yang hanya bertujuan untuk membuat para mujahidin terlihat jahat. Adalah kejahatan dari berhentinya Jihad lebih besar dari kejahatan yang mereka tuduhkan kepada mujahidin. Jika Mujahidin melakukan kesalahan, maka mereka tidak membutuhkan tanggapan dari kaum kafir, karena mereka lebih mengetahui dengan baik mana yang benar dan salah akan diri dan aksi mereka sendiri daripada orang lain.
Seperti yang telah dikatakan oleh seorang penyair, Abu Firas :
Adalah sangat mengherankan bagi saya bagimana kebatilan mencoba untuk memberitahu apa yang benar dan salah. Berhati-hatilah wahai para mujahidin, janganlah kalian menjadi lemah di hadapan musuh – musuh Allah. Jangan biarkan Jihad kalian dihancurkan ketika mereka mencoba untuk membuat kalian terlihat jahat.
Jika mereka mengatakan bahwa kalian telah membunuh anak-anak dimana Rosulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallama telah melarang untuk melakukannya, maka katakanlah kepada mereka ; Ya, kami tahu bahwa Rosulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallama telah bersabda akan larangan tersebut. Oleh karenanya kami tidak pernah menjadikan anak-anak sebagai target, kami amat menyesalinya jika hal tersebut pernah kami lakukan tetapi kalian hanya menuntut dengan tegasnya pada dosa dan kesalahan. Bagaimana kalian dapat berbicara atas nama anak-anak sedangkan disisi lain kalian jualah yang membuat mereka menjadi yatim dengan membunuhi ayah-ayah mereka yang menjadi bagian dari Jihad. Kalian tengah memerangi agama Allah ketika para mujahidin tengah memerangi musuh-musuh Allah. Kalianlah yang tengah membunuhi mereka dengan memadamkan keyakinan agama mereka melalui kurikulum sekolah yang korup yang mengajarkan mereka untuk setia kepada kalian dan memerangi agama mereka sendiri dan Jihad.
Jika mereka mengatakan bahwa akibat dari aksi kalian di New York dan Washington, Amerika mengambil kontrol atas tanah kaum muslimin dengan dalih sebagai perlindungan terhadap kepentingan mereka dan perang mereka terhadap teror. Maka katakanlah kepada mereka bahwa, Sejak kapan Amerika tidak berada di balik negeri-negeri tersebut?. Camkanlah !, bahwa kami tidak menyebabkan ini semua. Kami datang ke dunia dimana Amerika telah berada disana tanpa adanya alasan dan imbalan karena keberadaannya itu. Kami hanya memulai untuk memberi mereka imbalan.
Jika mereka mengatakan bahwa Israel hanya akan menjadikan alasan dari aksi-aksi kalian untuk meningkatkan intensitas mereka untuk menteror warga palestina dan menghancurkan rumah-rumah mereka, membunuhi anak-anak mereka dan meratakan dengan tanah pohon-pohon mereka. Maka katakanlah kepada mereka, apakah Israel membutuhkan alasan pembenaran aksi-aksi mereka?, dan kapankah Israel pernah menghentikan aksi teror mereka?. Israel adalah inkubator pelaku kriminal yang disponsori oleh tuan-tuan kalian di Washington. Mereka telah mengancurkan rumah-rumah sebelum operasi-operasi yang kami lakukan, dan jumlah kerusakan yang Israel lakukan jauh lebih besar dari kehancuran yang kami lakukan terhadap menara kembar di New York. Maka dari itu siapakah lagi yang hendak kalian sesatkan?.
Jika mereka mengatakan bahwa akibat dari serangan kalian terhadap kaum Yahudi dan Amerika, tidak lain hanyalah melemahkan rezim Arab itu sendiri, menghancurkan perekonomiannya, memporak-porandakan berbagai rancangan proyek pembangunannya, dan menakut-nakuti para investor dan turis-wisatawannya. Maka katakanlah kepada mereka, Ya, dan ini persis seperti apa yang kami inginkan. Jika kita mengetahui bahwa sebuah lubang ozon akan melemahkan mereka, maka kami akan berusaha kuat untuk membuat lubang itu semakin besar. Kalianlah yang bodoh, apakah kalian pikir kami peduli dengan sesuatu melebihi dari menghancurkan dan mengakhiri rezim yang jahat dan busuk ini?. Karena perekonomian dan pembangunan hanya akan terwujud setelah diberlakukannya hukum-hukum Allah.
Jika mereka berkomentar tentang serangan kalian di Istanbul, mereka berkata bahwa kalian telah mempermalukan kaum muslim moderat di Turki dan memaksa mereka untuk lebih condong kepada Amerika dan Eropa. Maka katakanlah kepada mereka bahwa yang kami inginkan adalah mempermalukan mereka yang telah menjual agamanya, pemuji Attaturk beserta kaum sekuler yang telah membuat mereka menolak agama mereka dan mengkritisi Jihad, dan mereka yang membangun koalisi dengan musuh-musuh Allah untuk melawan teror. Sejarah membuktikan, Negara ini selalu bekerja keras untuk dapat memuaskan bangsa-bangsa Eropa dengan tujuan agar dapat bergabung dengan koalisi pasukan salib dan selalu memposisikan Amerika dan bangsa Yahudi sebagi teman dekatnya.
Jika mereka mengatakan bahwa aksi teror kalian juga digunakan untuk menekan rezim Arab untuk melaksanakan reformasi ke arah sekulerisme dan mengganti kurikulum pendidikan demi kepentingan budaya global, kasih sayang dan persaudaraan dengan kaum kafir di dunia barat. Maka jawablah, Ya, mempermalukan rezim tersebut adalah tujuan utama dari Jihad kami, karena kami ingin menunjukan kebohongan mereka dan menghentikan mereka untuk bersembunyi di balik nama Islam ketika mereka secara diam-diam dan rahasia membuka pintu-pintu sekulerisme dan kekafiran. Dan merekapun tetap melaksanakan reformasi kurikulum dengan tujuan agar dekat dengan kaum kafir baik yang ada di timur dan barat. Adapun sekarang mereka melakukannya secara ternag-terangan terhadap apa yang biasa mereka lakukan secara rahasia. Kemudian merekapun memerangi kaum beriman, yakni orang-orang yang memiliki keimanan yang menjadi bahan bakar Jihad, tidak lain hanyalah untuk memuaskan tuan-tuan Amerika mereka. Maka langkah pertama untuk mengalahkan rezim ini adalah dengan mempermalukannya terlebih dahulu.
Jika mereka mengatakan bahwa kalianlah yang memunculkan api kemarahan antara dunia barat dan kaum muslimin dan kalian pulalah yang telah memulai perang kebudayaan dimana kalian membuat mereka (dunia barat-red) menolak Hijab di sekolah-sekolah umum. Maka katakanlah kepada mereka, Ya, dan ini adalah tugas kami sebagai kaum muslimin untuk memutus ikatan antara kaum muslimin dengan musuh-musuhnya. Pelarangan Hijab di sekolah-sekolah adalah suatu keberkahan tersendiri bagi anak-anak perempuan kami, karena dengan demikian akan memurnikan mereka dari bercampurnya mereka dengan budaya korup dan kurikulum yang buruk. Diamana hal ini akan menyadarkan kaum muslimin dan mendorong mereka untuk menciptakan sekolah alternative bagi kaum muslimin. Oleh karenanya perang terhadap Hijab adalah juga perang terhadap Islam. Dan perang kebudayaan telah dimulai jauh sebelum serangan Huntington dan Fukuyama dimulai. Perang ini ada sejak adanya kaum kafir dan kaum beriman.Diamana pada peperangan ini pembantaian terhadap kaum muslimin baik oleh Yahudi dan Nasrani dapat kita lihat terjadi dimana-mana.
Dan juga beritahukanlah kepada mereka, bahwa kritikan yang mereka utarakan adalah salah dan tak berdasar sama sekali, dimana hal ini telah dibuktikan kesalahannya oleh tuan kalian sendiri. Ketika mereka mengumumkan hasil perhitungan statistic yang menunjukan kenaikan ketertarikan orang-orang barat terhadap Islam setelah serangan yang terjadi di New York dan Washington.
Terakhir, saya akan akhiri artikel ini dengan sebuah testimony oleh seorang barat yang mengakui bahwa para mujahidin adalah orang-orang yang cerdas dan mengetahui apa yang seharusnya mereka lakukan. Testimoni ini didapatkan dari sebuah artikel di harian UK’s Independent, pada tanggal 11/21/2003 yang ditulis oleh seorang pengamat Timur Tengah (Robert Fisk). Dia mengatakan bahwa serangan pada kepentingan Inggris di Turki adalah hasil dari bergabungnya Inggris dengan Presiden Amerika terhadap perang melawan terorisme. Dan dia mengatakan bahwa kita tidak dapat menipu diri kita sendiri tentang kapabilitas mental dari para penyerang. Mereka mampu memahami dunia luar. Mereka tahu apa yang harus mereka lakukan ketika mereka menyerang warga Australia di Bali. Mereka mengetahui bahwa Australia telah bergabung dalam peperangan ini, dan kesalahan akan jatuh kepada perdana menteri mereka, hal yang sama terjadi pula pada Italia. Merekapun mengetahui tentang demonstrasi yang ditujukan kepada Presiden Bush ketika mengunjungi Inggris. Dan disisi lain menyerang Inggris bukanlah sesuatu yang mudah sehingga merekapun menyerang kepentingan Inggris di Turki. Mereka mengetahui bahwa Bush akan memberikan alasan pembenarannya akan perangnya terhadap Iraq sehingga disebabkan hal inilah mengapa mereka mengintensifkan serangan kepada tentara Amerika di Iraq. Mereka berusaha untuk menghancurkan Bush dan Blair, seperti yang telah dilakukan kepada Perdana menteri Inggris, mereka menghancurkannya secara politik jika tidak bisa secara fisik.
Ini hanyalah sebuah contoh dari analisis tuan kalian. Seperti yang saya katakana sebelumnya, para mujahidin tidak membutuhkan pendapat kalian ataupun pendapat dari tuan-tuan kalian. Karena mereka telah memiliki ulama-ulama yang bersama-sama mereka dalam jalan Jihad dan juga panduan dari Al-Qur’an al-kariim. Mereka tidak membutuhkan petunjuk dari orang bebal dan bodoh lagi terkalahkan. Karena Allah Subhanahu wa Ta’ala membuka kedua mata para mujahidin dan menuntun mereka, dan Dia menjadikan musuh-musuh para mujahidin dungu lagi dangkal. Maka bagaimana kita dapat memperhatikan pendapat mereka ataupun analisis-analisis rendahan mereka?. (arrahmah.com)