Makkah, Imam besar Masjid al-Haram, Makkah al-Mukarramah, Syaikh Adil ibn Salim al-Kalbani menyatakan jika ulama madzhab Syiah adalah orang-orang kafir.
"Masalah kafirnya orang-orang Syiah itu masih mungkin untuk didiskusikan. Tetapi, saya sendiri memandang para ulama mereka adalah orang-orang kafir tanpa pengecualian," demikian dikatakan al-Kalbani dalam sebuah acara bertema "fi as-shamim" yang dibesut oleh kanal BBC edisi bahasa Arab pada Senin (4/5) kemarin.
Al-Kalbani juga menyatakan, sebab itulah ulama-ulama Syiah tidak layak untuk menjadi representasi pada Lembaga Pembesar Ulama (Hay'ah Kubbar al-Ulama) yang menjadi pucuk tertinggi lembaga keagamaan di Saudi Arabia.
"Sistem keagamaan yang mengontrol negara adalah sistem salafi. Adapun orang-orang Syiah, mereka adalah minoritas di negara ini (Saudi), yang selayaknya tidak memiliki pengaruh apapun di badan pembesar ulama," tambah imam berkulit hitam yang didaulat oleh Raja Abdullah ibn Abdul Aziz pada September 2008 lalu itu.
Sikap al-Kalbani dan beberapa ulama Saudi Arabia yang mayoritas menganut faham Salafi sangatlah berbeda dengan mayoritas ulama al-Azhar di Mesir yang menganut madzhab Sunni-moderat.
Beberapa ulama al-Azhar banyak yang menulis buku-buku yang mengkaji tentang Syiah di bawah tema besar Taqrib bayna al-Madzahib (Pendekatan Antar Madzhab), semisal Syaikh al-Baquri, Syaikh Mahmud Syaltut, Syaikh Rajab al-Banna, dan lain-lain.
Rektor al-Azhar sekarang, Prof. Dr. Ahmad at-Thayyib sendiri secara tegas menyatakan, "kami (al-Azhar) membukakan jendela rumah kami untuk berbagai macam cakrawala pemikiran seluas-luasnya, tanpa harus terpengaruh dan mengikuti pemikiran-pemikiran tersebut secara taklidi." (syiahindonesia.com)