PALESTINA (Arrahmah.com) - Keluarga Palestina yang kisahnya diungkap oleh harian Swedia, Aftonbladet, menginginkan dilakukan penyelidikan terkait kematian anak mereka.
Keluarga Bilal Ahmed Ghanem, 19, seorang Muslim Palestina yang dibunuh oleh tentara zionis Israel pada 1992 silam menyeru kelompok Hak Asasi Manusia untuk melakukan investigasi terkait pembunuhan anak mereka dan hilangnya sejumlah organ internal di tubuhyna, lapor Xinhua pada Rabu (2/9).
Keluarga Ghanem, dari desa Immatin di wilayah Nablus, utara Tepi Barat mengatakan tentara zionis Israel mengambil jenazah anak mereka setelah menembaknya tepat dijantungnya dan mengembalikan jenazah ke ke keluarga tanpa beberapa organ internal.
Seruan investigasi ini terjadi setelah harian Aftonbladet mempublikasikan sebuah artikel bertajuk "They Plunder the Organs of Our Sons".
Penulis artikel tersebut, Donald Bostrom mengatakan ia menjadi saksi mata saat tentara Israel menyerang desa dimana keluarga Ghanem tinggal, tentara Israel menembak Ghanem di depan gerbang rumahnya.
Bostrom mengatakan tentara Israel mengambil jenazah Ghanem dan mengembalikannya beberapa minggu kemudian dengan adanya jahitan dari leher hingga perutnya.
Pengacara Palestina, Najat Abu Baker, yang mendatangi rumah keluarga Ghanem Rabu kemarin, mengatakan keluarganya siap melakukan apapun untuk investigasi termasuk membongkar kembali makam anaknya untuk memperlihatkan kebenaran.
"Tentara Israel membawa jenazah Muslim Palestina yang dibunuh oleh mereka dan setalah satu atau dua hari dikembalikan ke keluarga tanpa sejumlah organ internal penting," ujar Abu Baker.
"Apa yang dilakukan Israel sangat tidak berperikemanusiaan," lanjutnya. (haninmazaya/prtv/arrahmah.com)